Rangkuman Materi IPA Fisika SMP Lengkap

Rangkuman IPA Fisika SMP Lengkap  adalah rangkuman yang di ambil dari materi FISIKA secara Garis besar. Yang saya ambil refrensinya  dari ismihartanti.wordpress.com . Dalam menyikapi pelajaran fisika pasti adik-adik menganggap pelajaran yang susah tetapi ada juga menjadi hobi dari sebagian kecil anak SMP. Di sini saya akan membagikan Rangkuman Materi IPA Fisika SMP Lengkap  bagi adik-adik agar dapat membantu dalam proses belajar. Berikut adalah cuplikan dari Rangkuman. 




Jika  adik-adik ingin mendownload saya sediakan link downloadnya di bawah. berikut Cuplikannya : 


Bab I

Pengukuran 

  1. 1.       Besaran Pokok dan Besran Turunan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka-angka.

  1. Besaran Pokok
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu.

No.
Besaran Pokok
Satuan
Singkatan
1
Panjang
Meter
m
2
Massa
Kilogram
Kg
3
Waktu
Sekon
s
4
Suhu
Kelvin
K
5
Kuat Arus
Ampere
A
6
Intensitas Cahaya
Candela
cd
7
Jumlah Molekul
mol
mol

  1. Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran-besaran pokok.
Contoh:
–          Kecepatan : Besaran Panjang / Waktu = m/s
Jangka sorong


 Pembacaan jangka sorong di atas adalah 3,19 cm
Mikrometer sekrup


 Pembacaan mikrometer sekrup di atas adalah 13,67 mm

Bab II

Zat dan Wujudnya




–          Massa Jenis

p = massa jenis (kg/m3) atau (g/cm3)
m = massa (kg) atau (g)
V = (m3) atau (cm3)
1 g/cm3 = 1000 kg/m3
Perubahan Fisika
Perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat lain jenis baru.
Contonya : Air menjadi Uap dan Air menjadi Es
Perubahan Kimia
Perubahan zat yang disertai dengan terbentuknya zat lain jenis baru.
Contohnya : Pembakaran kertas menimbulkan nyala api, asap dan debu.

Bab III

Gerak Lurus dan Gaya


A. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

v =kelajuan (m/s)
s = jarak (m)
t = waktu (s)

Grafik

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

 B. Gaya
 Resultan Gaya
 Resultan dua gaya searah :

 R = F1 + F2
Resultan dua gaya berlawanan arah :



R = F1 – F2
 Resultan dua gaya tegak lurus :

R = 
Gaya Berat

w = mg
w = gaya berat (N)
m = massa (kg)
g = gaya gravitasi (N/kg)
Gaya gesek
Gaya gesek terjadi apabila ada dua buah benda atau lebih bersentuhan dan arahnya selalu berlawanan dengan arah gerak benda
Hukum Newton
 Hukum I Newton
“Sebuah benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan apabila resultan gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol”
Hukum II Newton
”Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda”

Hukum III Newton
”Apabila sebuah benda diberikan gaya aksi, maka benda itu akan memberikan gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”

Faksi = -Freaksi
SF : resultan gaya (N)
m : massa benda (kg)
a : percepatan (N/kg)

Bab IV

Tekanan
 –          Tekanan pada zat padat

P : tekanan (N/m2)
F : gaya (N)
A : luas daerah bidang tekan (m2)
–          Tekanan pada zat cair (tekanan hidrostatis)

Ph = p g h
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2)
r = massa jenis zat cair (kg/m3)
h = kedalaman zat cair (m)
Hukum Pascal
“Tekanan yang diberikan pada zat cair yang memnuhi sebuah ruangan tertutup diteruskan oleh zat cair itu dengan sama kuatnya tanpa mengalami pengurangan ke segala arah”
Bejana berhubungan

p1 h1 = p2 h2

r1 = massa jenis zat cair jenis 1 (kg/m3)
h1 = tinggi permukaan zat cair jenis 1 dari bidang batas    yang sama (cm)
r2 = massa jenis zat cair jenis 2 (kg/m3)
h2 = permukaan zat cair jenis 2 dari bidang batas yang sama (cm)
Hukum Archimedes
“Sebuah benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas sebesar berat zat cair yang didesak oleh benda itu”

FA = pzc g V
FA = Gaya Archimedes (N)
rzc = massa jenis zat cair (kg/m3)
V = volume benda yang tercelup di air (m3)
Mengukur ketinggian suatu tempat dengan barometer

h = (76 cmHg – Ptempat) x 100 m
h = ketingian tempat dari permukaan laut (m)
Ptempat = tekanan atmosfer ditempat yang dimaksud (diukur dengan barometer) (cmHg)
–          Tekanan pada gas
Manometer terbuka

Pgas = Pluar + ∆h
Manometer terbuka berkurang

Pgas = Pluar – ∆h
Manometer tertutup


Pgas = ∆h
Pgas =  tekanan gas di ruang tertutup (cmHg)
Pluar = tekanan udara luar (cmHg)
∆h = selisih tinggi permukaan air raksa (cm)
Terapung, melayang, tenggelam

  1. Syarat benda terapung :  <
  2. Syarat benda melayang :  =
  3. Syarat benda tenggelam :  >
Hukum Boyle
”Perkalian antara tekanan dan volume ditabung 1 sama dengan di tabung dua dan sama dengan di tabung tiga”

P1V1 = P2V2 = P3V3
P = tekanan gas (atm)
V= volume gas (m3)
1 N/m2 = 1 Pa
1 atm =  76 cmHg = 101300 Pa

Bab V

Energi dan Usaha
 Energi Kinetik

Ek = ½ m v2
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s) 
Energi  Potensial

Ep = m g h
Ep = energi potensial (joule)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
h = ketinggian (m)
 Energi Mekanik

EM = Ep + Ek

 Bab VI

Usaha

 W = F s
W = usaha (joule)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)

Bab VII

Daya

 P = W/t atau P = F v
P = daya (J/s atau watt)
W = usaha (joule)
F = gaya (N)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu (s)

Bab VIII

Pesawat Sederhana

  1. Pengungkit

F x lk = w x lb

km = lk/lb
F = gaya (N)
lk = lengan kuasa
w = berat beban (N)
lb = lengan beban

  1. Katrol
 Katrol tetap : F = w , km = 1
Katrol gerak : f = ½ w, km = 2
Katrol ganda dengan dua katrol : F = ½ w, km = 2
Katrol ganda dengan tiga katrol : F = 1/3 w, km = 3
Katrol ganda dengan empat katrol : F = ¼ w, km = 4

  1. Bidang Miring

 F= W x h /s

km = s / h
F = gaya (N)
W = berat beban (N)
h = tinggi bidang miring (m)
s = panjang bidang miring (m)
km = keuntungan mekanik

Bab IX

Suhu
 Konversi skala termometer
            C : R : (F-32) = 5 : 4 : 9
            K = 273 + C
Peneraan termometer
          (X-2) : (C-0) = (100-0) : (98-2)
          (X-2) : C = 100 : 96
          (X-2) : C = 100 : 96
          (X-2) : C = 25 : 24
          24(X-2) = 25C
          X-2 = C
          X = C + 2
Jika termometer celcius menunjukkan skala 24 maka termometer X menunjukkan skala .24 + 2 = 27 oX

Bab X

Kalor

Proses perubahan wujud zat
 Q1 adalah kalor yang digunakan untuk mengubah wujud es bersuhu < 0oC menjdai es bersuhu 0oC yaitu :
Q1 = m.ces.∆T
Q2 adalah kalor yang digunakan untuk mengubah es bersuhu 0 oC menjadi air bersuhu oC yaitu :
                                        Q2 = m.Les
Q3 adalah kalor yang digunakan untuk mengubah air bersuhu 0C menjdai air vwersuhu 100 oC yaitu :
                                     Q3 = m.cair.∆T
Q4 adalah kalor  yang digunakan untuk mengubah air bersuhu 100 oC menjadi uap bersuhu 100 oC yaitu :
                                    Q4 = m.Uuap
m adalah massa zat (kg)
c adalah kalor jenis zat (J/kgoC)
L adalah kalor lebur es (J/kg)
U adalah kalor uap (J/kg)

Bab XI

Pemuaian
Pemuaian panjang :
                          L = Lo (1 +  a.DT)
 L adalah panjang seteralah dipanaskan (cm)
Lo adalah panjang sebelum dipanaskan (cm)
a adalah koefisien muai panjang bahan (cm/oC)
DT adalah selisih perubahan suhu (oC)
Pemuaian Luas
         A = Ao (1 + b.DT)
 A adalah panjang seteralah dipanaskan (cm2)
Ao adalah panjang sebelum dipanaskan (cm2)
b adalah koefisien muai luas bahan (cm2/oC)
DT adalah selisih perubahan suhu (oC)
Pemuaian Volume
                           V = Vo (1 + g.DT)
 V adalah panjang seteralah dipanaskan (cm3)
Vo adalah panjang sebelum dipanaskan (cm3)
g adalah koefisien muai volume bahan (cm3/oC)
DT adalah selisih perubahan suhu (oC)

Bab XII

Getaran dan Gelombang
Getaran
1 getaran adalah gerak : a-b-c-b-a
Frekuensi adalah banyaknya getaran setipa detik.
                                   f = n / t atau f = 1 / T
Periode adalah waktu yang digunakan untuk menempuh 1 getaran.
T =  t / n atau T = 1 / f
f  adalah frekuensi (getaran/sekon atau Hz)
T adalah periode (s)
n adalah banyaknya getaran
t adalah waktu (s)
Gelombang Tansversal
Adalah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya
1 gelombang (l) adalah jarak 0-p-q-r-s
p, t, x adalah puncak gelombang
r, v adalah dasar gelombang
0pq, stu, wxy adalah bukit gelombang
Qrs, uvw adalah lembang gelombang
p’p, r’r, v’v,  t’t, x’x adalah amplitudo
Gelombang Longitudinal
adalah gelombang yang arah rambartnya searah atau sejajar dengan arah getanya.

v = l x f
v adalah kecepatan  (m/s)
l adalah panjang gelombang (m)

Bab XIII

Bunyi
Resonansi
Adalah peristiwa ikut bergetarnya sebuah benda karena bergetarnya benda lain yang mempunyai frekuensi sama.
Pengukuran Kedalaman Laut

S = ½ v.t


S adalah kedalaman laut (m)
v adalah kecepatan gelombang (m/s)
t waktu (s)
Resonansi
L = ¼ l (2n – 1)
L adalah panjang kolom udara (m)
l adalahpanjang gelombang (m)
n adalah resonansi ke n

Bab XIV

Cahaya
Hukum pemantulan

  1. sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
  2. sudut datang sama dengan sudut pantul
 Hukum pembiasan

  1. sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar
  2. sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat akan dibiasakan mendekati garis normal
  3. sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat akan dibiasakan menjauhi garis normal


Sekian cuplikan dari Rangkuman Materi IPA Fisika SMP Lengkap. Jika adik-adik tertarik bisa di download di di sini.

https://lh6.ggpht.com/DE1j1JOQFvz-QZWx2FDUmqWzMf9clDoj1R-X-37mXzfnS91Vtyi2V5GmlEzWAvnzoA=w300
Sekianlah Artikel tentang  Rangkuman Materi IPA Fisika SMP Lengkap. Semoga dapat membantu adik-adik di sekolah selamat belajar dan semoga sukses.....!

Sumber refrensi : - ismihartanti.wordpress.com


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Rangkuman Materi IPA Fisika SMP Lengkap "

Post a Comment